Medan, 25 September 2025 – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi menyelenggarakan Workshop Penguatan Layanan Disabilitas Batch 1 di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Medan, pada 24 s.d. 25 September 2025. Kegiatan ini diikuti oleh perguruan tinggi di wilayah Sumatera Utara  yang terdiri atas pimpinan perguruan tinggi, Ketua/Pengelola Unit Layanan Disabilitas (ULD), dosen, dan tenaga kependidikan.

Acara diawali dengan sambutan dari Direktur Belmawa, Bapak Beny Bandanadjaja, yang menegaskan pentingnya penguatan layanan disabilitas di perguruan tinggi sebagai amanat regulasi, khususnya Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2023 tentang Akomodasi yang Layak bagi Peserta Didik Penyandang Disabilitas.

“Setiap perguruan tinggi wajib memberikan layanan dan akomodasi yang layak agar mahasiswa disabilitas dapat mengakses pendidikan tinggi secara adil dan setara. Komitmen ini harus diwujudkan melalui langkah nyata, bukan hanya sekadar wacana,” ujar Beny Bandanadjaja dalam sambutannya

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Kepala LLDikti Wilayah I, Bapak Saiful Anwar Matondang, yang memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini.

“Workshop ini menjadi langkah penting untuk memastikan perguruan tinggi di wilayah Sumatera Utara lebih siap melayani mahasiswa penyandang disabilitas. Kami mendorong seluruh pimpinan perguruan tinggi agar hasil workshop ini tidak berhenti di forum, tetapi diwujudkan dalam kebijakan dan layanan nyata di kampus masing-masing,” tegas Saiful Anwar Matondang.

Sementara itu, Wakil Rektor I UMSU, Bapak Muhammad Arifin, menyampaikan rasa bangga atas terpilihnya UMSU sebagai tuan rumah.

“Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara berkomitmen mendukung penuh penguatan layanan disabilitas. Kehadiran para peserta dan narasumber nasional di kampus ini menjadi momentum penting untuk memperluas praktik inklusi, sekaligus memperkaya pengalaman kami dalam memberikan layanan terbaik bagi mahasiswa,” ungkap Muhammad Arifin saat membuka acara.

Selama dua hari, peserta mendapatkan materi penting dari Tim Ahli Pendidikan Inklusif Belmawa mengenai:

  • Kebijakan Pendidikan Khusus,

  • Konsep dan Keberagaman Disabilitas,

  • Profiling Mahasiswa Disabilitas,

  • Pengelolaan Pembelajaran Mahasiswa Disabilitas,

  • Praktik Layanan Kebutuhan Khusus (Disabilitas Netra, Rungu, Fisik),

  • Permasalahan dan Tantangan Pendidikan, serta

  • Penyusunan Action Plan penguatan layanan disabilitas di perguruan tinggi.

Tidak hanya materi konseptual, peserta juga mengikuti sesi praktik, mulai dari belajar bahasa isyarat, mengenali teknik layanan bagi mahasiswa netra, rungu, dan fisik, hingga menyusun action plan implementatif yang dapat diterapkan di perguruan tinggi masing-masing. Antusiasme terlihat dari keterlibatan aktif peserta dalam diskusi maupun simulasi.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat jejaring antar perguruan tinggi serta menghadirkan praktik layanan disabilitas yang lebih terstruktur, berkelanjutan, dan berdampak nyata.